Demak, sebuah kota yang tersembunyi di antara hamparan sawah dan sungai, menyimpan kekayaan kuliner yang tak ternilai. Di balik tembok-tembok candi dan jejak sejarahnya, terdapat tiga kuliner legendaris yang mengundang kita untuk merasakan rasa dan mengenang masa lalu. Mari kita jelajahi ketiganya dengan selera dan kehangatan hati.
Caos Dhahar Lorogending: Makanan yang Menggugah Kenangan
Sejarah dan Keunikan
Ketika kita berbicara tentang kuliner legendaris, Demak memiliki harta karun tersendiri. Salah satunya adalah Caos Dhahar Lorogending, sebuah hidangan yang mengajak kita menyelami rasa sejarah dan kelezatan. Nama yang terdengar asing ini sebenarnya menyimpan cerita yang menarik.
Caos Dhahar Lorogending berasal dari daerah Kadilangu, Demak. Dalam bahasa Jawa, “caos dhahar” berarti memberi makan, sementara “lorogending” merujuk pada kudapan yang disukai oleh Sunan Kalijaga. Hidangan ini menjadi kesukaan Sunan Kalijaga pada masanya dan hingga kini masih dilestarikan dengan penuh kebanggaan.
Komposisi dan Kelezatan
Caos Dhahar Lorogending terdiri dari beberapa macam condiment. Di antaranya, ayam bumbu kacang yang sebelumnya dibakar hingga teksturnya menjadi kering. Lele bumbu kacang mengikuti proses yang sama dengan ayam. Kuahnya yang gurih dan sedikit pedas menggoda selera, dan setiap suapan membawa kita lebih dekat dengan masa lalu.
Nasi Kropohan: Harmoni Rasa dan Tradisi
Rasa dan Khasiat
Nasi Kropohan adalah hidangan yang menggabungkan harmoni rasa dan tradisi. Dalam bahasa Jawa, “kropohan” berarti campuran, dan memang isian nasi ini menggabungkan dua elemen utama: daging kerbau dan waluh (labu) atau gori (nangka bening). Kuahnya yang bening dan gurih mengandung cita rasa asam dari daun kedondong. Daging kerbaunya yang empuk dan lezat membuat setiap suapan menjadi perjalanan ke masa lalu.
Mangut Kepala Manyung: Pedas yang Menggoda
Keunikan dan Sensasi
Mangut Kepala Manyung adalah hidangan yang konon menjadi favorit para Raja Demak. Dengan kepala ikan manyung berukuran jumbo sebagai isian utamanya, mangut ini memiliki cita rasa pedas yang menggoda. Kuah kuningnya yang gurih dan sedikit kental, serta taburan cabai rawit, membuat setiap suapan menjadi petualangan rasa.
Dengan tiga kuliner legendaris ini, Demak bukan hanya mengundang kita untuk menyantap makanan, tetapi juga untuk merasakan sejarah dan kekayaan budayanya. Jadi, jika Anda berkunjung ke Demak, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi ketiga hidangan ini.