Banjir—kata yang menggema di seluruh negeri. Pada tanggal 18 Maret 2024, BPBP Demak mencatat peristiwa yang mengguncang hati banyak orang. Delapan puluh sembilan desa terendam, dan 93.149 jiwa merasakan dampaknya. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang terjadi dan bagaimana warga berjuang melawan air.
Ketinggian Air dan Daerah Terdampak
Ketinggian air di wilayah Demak mencapai lutut orang dewasa. Di jalan raya depan Masjid Karanganyar, arus air semakin deras dan berpotensi membahayakan perahu evakuasi. Tanggul Sungai Wulan jebol, dan banjir kembali menggenangi jalan raya Demak-Kudus. BPBD Kabupaten Demak bersama TNI, POLRI, dan relawan berusaha keras mengevakuasi warga terdampak. Lokasi pengungsian telah didirikan di 45 titik.
Wilayah Terdampak
Berikut adalah 11 wilayah yang terkena dampak banjir di Demak, Jawa Tengah:
- Kecamatan Demak
- Kecamatan Karangtengah
- Kecamatan Sayung
- Kecamatan Mranggen
- Kecamatan Wonosalam
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangawen
- Kecamatan Kebonagung
- Kecamatan Guntur
- Kecamatan Dempet
- Kecamatan Gajah
Penyebab Jebolnya Tanggul
Hujan deras yang mengguyur wilayah Demak-Kudus membuat tanggul Sungai Wulan kembali jebol. Debit air sungai terus meningkat, dan pada Minggu (17/3/2024), tanggul tersebut diperkirakan jebol pukul 02.20 WIB. Sebelumnya, pada Sabtu (16/3/2024), air sudah mendekati ketinggian tanggul yang sudah ditinggikan dan diperkuat. Banjir kedua ini menambah daftar enam tanggul jebol setelah hujan deras mengguyur Jawa Tengah sejak Rabu (13/3/2024).
Melawan Arus
Warga Demak tidak menyerah. Mereka berjuang melawan air, mengungsi, dan saling membantu. Banjir mungkin menguji ketahanan mereka, tetapi semangat gotong royong tetap berkobar. Semoga bantuan dan dukungan terus mengalir, dan kita semua dapat bersama-sama mengatasi bencana ini.