Banjir—kata yang menggema di telinga kita, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir. Pada tanggal 18 Maret 2024, Kudus, sebuah kota di Jawa Tengah, menghadapi bencana banjir yang meluas. Lebih dari 4.000 jiwa harus mengungsi, mencari tempat perlindungan dari air yang terus naik. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang terjadi dan bagaimana warga Kudus menghadapinya.
Kondisi Terkini
Pada hari Minggu sebelumnya, jumlah pengungsi yang tercatat adalah 1.619 jiwa dari Kabupaten Kudus dan 700 jiwa dari Kabupaten Demak. Namun, pada hari Senin, pukul 08.00 WIB, angka ini meningkat tajam menjadi 4.277 jiwa. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bapak Munaji, memberikan informasi ini dengan keprihatinan. Bagaimana mereka semua bisa bertahan? Bagaimana mereka menghadapi ketidakpastian ini?
Tempat Pengungsian
Warga yang terdampak banjir mencari perlindungan di berbagai tempat. Gedung-gedung ibadah, balai desa, rumah warga, hingga pasar menjadi tempat pengungsian. Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus (JHK) dan Gedung Muslimat NU menjadi tempat berlindung bagi mereka yang membutuhkan. Dalam situasi genting ini, 15 dapur umum didirikan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan makanan dan minuman yang cukup.
Desa Terdampak
Sebanyak 31 desa tersebar di lima kecamatan mengalami dampak banjir. Intensitas hujan mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi genangan air naik hingga 5-10 sentimeter di beberapa wilayah. Di Kecamatan Kaliwungu, bahkan ada genangan setinggi 50-200 sentimeter, membuat beberapa akses jalan tidak bisa dilalui. Jalan Lingkar Selatan barat tergenang banjir sepanjang 1,5 kilometer. Kondisi ini semakin memperparah situasi.
Upaya Evakuasi dan Status Tanggap Darurat
BPBD Kudus terus berupaya melakukan evakuasi bagi warga yang masih bertahan di rumah mereka. Status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor diberlakukan untuk memastikan dana tidak terduga dapat digunakan secara efektif. Semua pihak bergerak bersama untuk membantu warga Kudus yang terdampak.