Banjir Kembali Melanda Bandungan, Warga Gintungan Terdampak
Banjir kembali melanda wilayah Kelurahan Bandungan, khususnya di Jalan Gintungan Baru, Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada malam Sabtu, 27 Januari 2024. Air banjir yang berwarna cokelat dan membawa material bebatuan kecil mengalir deras ke bawah, menyebabkan dampak signifikan bagi warga setempat.
Proyek Tanpa Izin Menjadi Penyebab Banjir
Salah seorang warga Gintungan, Susanto Budi (45), mengungkapkan bahwa banjir tersebut merupakan dampak dari pembangunan proyek wisata baru yang belum memiliki izin di wilayah atas. Hujan lebat pada malam hari menjadi penyebab utama, memperburuk kondisi dengan air berwarna cokelat dan arus deras.
Banjir Rutin Terjadi Akibat Pembangunan Tak Berizin
Menurut Susanto, banjir di Gintungan seringkali terjadi ketika hujan lebat melanda wilayah atas yang sedang mengalami pembangunan proyek tanpa izin. Pembangunan ini, yang sebelumnya telah dihentikan oleh Satpol PP Kabupaten Semarang, terletak di wilayah Gintungan dan Piyoto secara bersebelahan.
Pemerintah Ambil Tindakan Tegas
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dengan tegas menanggapi peristiwa ini. Beliau mengkonfirmasi bahwa semua proyek pembangunan tanpa izin harus segera ditutup. Setelah menerima laporan melalui pesan WhatsApp, Bupati Ngesti memerintahkan Camat Bandungan dan Satpol PP untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi.
Penegakan Larangan dan Perhatian Terhadap Lingkungan
“Banjir di Bandungan menjadi perhatian kami. Saya telah memerintahkan untuk menghentikan semua aktivitas penataan lahan di wilayah Bandungan atas yang tidak memiliki izin. Tidak ada lagi alat berat atau pengerjaan proyek di sana,” tegas Bupati Ngesti. Beliau menambahkan bahwa pemilik proyek harus membuat pernyataan untuk tidak melanjutkan pembangunan tanpa izin dan harus memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Dampak Banjir dan Langkah Pemkab Semarang
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, Danang Eko, sebelumnya menyampaikan hasil tinjauan terkait penyebab banjir. Ada langkah darurat berupa pembuatan tampungan air di sekitar lingkungan yang diduga menjadi penyebab utama banjir di kawasan Bandungan beberapa waktu lalu.
Dengan tindakan tegas Bupati Ngesti dan perhatian terhadap dampak lingkungan, diharapkan masalah banjir ini dapat segera teratasi dan warga yang terdampak mendapatkan perhatian yang memadai.