TAWURAN PELAJAR, Upaya Peningkatan Keamanan di Sekolah
Tindakan tawuran pelajar kembali mencuat di Kota Semarang, kali ini melibatkan dua kelompok yang terlibat kericuhan di Jalan Sunan Kalijaga XII, Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan pada Kamis (25/1). Kejadian ini menyebabkan satu orang mengalami luka bacok di bagian punggungnya.
Korban, MRS, seorang pelajar kelas 3 di salah satu MTS di Kota Semarang, berusia 15 tahun dan berasal dari Warga Bonang, Kabupaten Demak. Setelah kejadian tersebut, korban segera dilarikan ke rumah sakit Pelita Mranggen pada pukul 17.00.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami juga masih memeriksa progresnya, termasuk hasil pemeriksaan saksi-saksi,” ungkapnya pada Jumat (26/1).
Pihak Polsek Pedurungan turut serta dalam menangani kejadian ini dan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam tawuran. Ketiganya adalah SS (17 tahun), pelajar kelas 3 MA di Semarang yang beralamat di Tinjomoyo, serta MRF (kelas 3 MTS) dan MIZ (kelas 3 MTS), yang masing-masing berasal dari Kangkung, Kendal, dan Grinsing, Batang.
Sehari sebelumnya, tiga pelajar lainnya diamankan di sekitar Simpang Lima Semarang pada Kamis (25/1) dini hari, salah satunya ketahuan membawa senjata tajam. Mereka kemudian dibawa ke Mapolrestabes Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Masih kita dalami,” tambah AKBP Andika Dharma Sena.
Maraknya insiden tawuran di Ibu Kota Jawa Tengah ini dinilai terjadi karena sanksi yang diterapkan pihak terkait dianggap kurang tegas, sehingga para pelaku tidak merasa jera. Oleh karena itu, diperlukan upaya maksimal dalam meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah.
Meningkatkan Kesadaran dan Pengawasan: Kunci Mengatasi Tawuran Pelajar
Agar kejadian tawuran pelajar dapat diminimalkan, perlu dilakukan langkah-langkah preventif yang efektif. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan Kesadaran: Memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bahaya dan konsekuensi dari tawuran. Melibatkan guru, orang tua, dan komunitas sekolah dalam upaya sosialisasi.
- Penguatan Pengawasan: Meningkatkan pengawasan di sekitar area sekolah, baik oleh petugas keamanan internal maupun pihak kepolisian. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pelajar.
- Kerja Sama dengan Pihak Terkait: Melibatkan berbagai pihak terkait, seperti kepolisian, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan, dalam mengembangkan strategi pencegahan dan penanggulangan tawuran pelajar.
- Sanksi yang Tegas: Menetapkan sanksi yang tegas bagi pelajar yang terlibat dalam tawuran, termasuk langkah-langkah disipliner dan pembinaan agar dapat menciptakan efek jera.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan kondusif, sehingga tawuran pelajar dapat diminimalkan dan siswa dapat fokus pada pendidikan mereka.