Beras adalah salah satu komoditas pangan yang paling penting bagi masyarakat Indonesia. Namun, harga beras sering mengalami fluktuasi yang dapat mempengaruhi daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Semarang telah menyiapkan beberapa langkah strategis yang bertujuan untuk menstabilkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Pasar Murah dan Operasi Pasar
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemkab Semarang adalah menyelenggarakan pasar murah di 19 kecamatan yang ada di wilayahnya. Pasar murah ini menyediakan beras dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang lebih terjangkau daripada pasar tradisional. Pasar murah ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Semarang ke-503 yang akan digelar pada bulan Maret 2024.
Selain pasar murah, Pemkab Semarang juga akan menggelar operasi pasar yang bekerja sama dengan Bulog. Operasi pasar ini akan menyediakan beras dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar. Setiap minggu, Bulog akan menyediakan 250 kilogram beras untuk operasi pasar ini. Pemkab Semarang berharap kuota beras dari Bulog dapat ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Paket Sembako Murah
Langkah lain yang dilakukan oleh Pemkab Semarang adalah menjual paket sembako murah yang berisi beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain. Paket sembako murah ini ditujukan untuk membantu masyarakat menghadapi lebaran tahun 2024. Pemkab Semarang akan menjual 19.182 paket sembako murah dengan nilai Rp 2,8 miliar. Paket sembako murah ini akan didistribusikan melalui koperasi, BUMDes, dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
Pemantauan Harga dan Stok
Selain menyediakan beras dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga murah, Pemkab Semarang juga melakukan pemantauan harga dan stok secara rutin. Pemantauan ini dilakukan oleh Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Semarang yang dipimpin oleh Bupati Ngesti Nugraha. TPID mengunjungi pasar tradisional dan gudang penyimpanan gas LPG 3 kg untuk memastikan ketersediaan dan kelayakan produk.
Bupati Ngesti Nugraha juga berdialog langsung dengan para pedagang dan pengelola gudang untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar. Bupati Ngesti Nugraha mengatakan bahwa harga beras dan kebutuhan pokok lainnya di Kabupaten Semarang relatif stabil sejak awal bulan Maret 2024. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Semarang berhasil mengendalikan inflasi di wilayahnya.
Kesimpulan
Pemkab Semarang telah menunjukkan komitmennya untuk menstabilkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya di wilayahnya. Dengan menyelenggarakan pasar murah, operasi pasar, paket sembako murah, dan pemantauan harga dan stok, Pemkab Semarang berusaha untuk menjaga kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menekan angka inflasi di Kabupaten Semarang yang telah dianggarkan sebesar Rp 74 miliar untuk tahun 2024.