SEMARANG – Banjir sering terjadi di wilayah Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, khususnya di Jalan Erowati dan Pergiwati dekat Lapangan Sentiaki. Hal ini membuat warga setempat mengeluh dan meminta penanganan dari pemerintah kota. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, langsung merespons keluhan warga tersebut. Ia bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pemangku wilayah setempat melakukan peninjauan dan penanganan permasalahan banjir di lokasi tersebut pada Rabu (7/2/2024). Dari hasil peninjauan, Mbak Ita menemukan beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Bulu Lor. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut dan solusi yang ditawarkan oleh Mbak Ita.
Pompa Bulu Drain Rusak
Salah satu faktor penyebab banjir di Bulu Lor adalah kerusakan pompa di Bulu Drain yang berfungsi untuk menyedot air agar sungai tidak meluap. Pompa ini mengalami kerusakan karena genset yang menggerakkannya meledak. “Kita temukan yang pertama karena ini pompa ke Bulu Drain itu harusnya jalan semua, tapi karena genset meledak jadi satu rusak,” kata Mbak Ita. Untuk mengatasi hal ini, Mbak Ita telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk segera memperbaiki pompa yang rusak. Ia juga meminta disiapkan pompa portable di wilayah tersebut untuk mengantisipasi curah hujan tinggi. “Saya sudah minta hari ini bisa disiapkan, disiagakan pompa portable, mengingat curah hujan tinggi dan ada kegiatan di lapangan Sentiaki. Harus dicari pencegahannya, jangan sampai masyarakat mengeluh,” ujar dia. Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, mengatakan bahwa perbaikan pompa sudah dimulai dan akan selesai pada pekan ini. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki genset portable yang bisa digunakan untuk menggerakkan pompa. “Hari ini sudah mulai kita kerjakan dan sudah dikonfirmasi kepala UPTD-nya, pekan ini selesai, karena harus turun mesin. Karena kan kita belum punya genset portable yang kapasitasnya untuk penggerak pompa,” tambahnya.
Saluran Air Tersumbat
Faktor lain yang menyebabkan banjir di Bulu Lor adalah tersumbatnya saluran air karena tertutup tanah atau penyambungan jalan masuk (PJM) yang dibangun oleh warga. Hal ini menghambat aliran air menuju sungai dan menyebabkan genangan air di permukaan jalan. “Kedua, di daerah Pergiwati ternyata kita temukan banyak saluran yang ketutup tanah sehingga ini yang juga berakibat airnya gak lancar mengalir. Nah ini yang mestinya tidak terjadi,” ungkap Mbak Ita. Mbak Ita menekankan bahwa ini adalah masalah kesadaran masyarakat. Ia meminta warga untuk segera membongkar PJM-PJM yang menutupi saluran air. Ia juga meminta lurah setempat untuk mengawasi dan mengevaluasi hal ini. “Kemudian terkait banyaknya saluran tertutup dengan tanah, ini masalah kesadaran masyarakat. Banyak PJM nutupi saluran, ini kan memperparah. Sehingga saya minta ada kesadaran warga dan Pak Lurah menata, difotoin, kemudian dicek lagi. Dievaluasi, masyarakat dioyak-oyak agar membenahi PJM-nya karena bikin macet (saluran tersumbat-red) yang mengarah ke kali. Kalau mampet ya airnya ke mana-mana,” paparnya. Mbak Ita juga meminta DPU Kota Semarang untuk lebih jeli dan sering melakukan monitoring dan pengecekan saluran air. Ia mengatakan bahwa masalah banjir sebenarnya sepele dan bisa diatasi jika saluran air dibersihkan dan dibuka. “Saya minta teman-teman PU harus jeli, jangan bilang selalu masalah pompa. Karena sebenarnya saluran atau drainase harus dilihat. Dan kita harus sering cek karena masyarakat kasihan, setiap kali hujan banjir atau genangan. Padahal masalahnya sepele, coba ini dibuka (PJM yang menutupi saluran-red) semua pasti lancar,” jelasnya.
Banjir di Wilayah Lain
Selain di Bulu Lor, banjir juga terjadi di beberapa wilayah lain di Kota Semarang, seperti di Dr Cipto, Bubakan, Pattimura dan Citarum. Suwarto mengatakan bahwa pihaknya sudah mensiagakan pompa-pompa portable di titik-titik banjir tersebut, termasuk operatornya. Ia berharap pompa-pompa tersebut bisa membantu mengurangi dampak banjir bagi warga. Di sisi lain, warga Bulu Lor, Sulis (40), mengapresiasi respons cepat Mbak Ita dalam menangani persoalan banjir di wilayahnya. Ia berharap banjir tidak lagi mengganggu aktivitas warga di sana. “Di wilayah ini memang sering banjir kalau hujan deras. Kami senang Mbak Ita segera datang dan mengecek langsung penyebabnya. Kami berharap ini bisa segera ditangani dan tidak terulang lagi,” ucapnya.