Bencana Tanah Longsor di Ngaliyan Semarang: Poskamling Diterjang, Penanganan Darurat Dilakukan

Bagas Prayudho

Bencana Tanah Longsor di Ngaliyan Semarang- Poskamling Diterjang, Penanganan Darurat Dilakukan

Bencana Alam Tanah Longsor di Ngaliyan, Semarang. Sebuah Tragedi di Poskamling Wilayah Ngaliyan Semarang. Pada Kamis (26/1/2024) pagi, wilayah Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, diselimuti oleh peristiwa tragis. Sebuah pos keamanan lingkungan atau poskamling menjadi korban tanah longsor akibat hujan deras yang melanda. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, fasilitas umum tersebut mengalami kerusakan parah.

Kronologi Kejadian Tanah Longsor

Peristiwa tanah longsor pertama kali terjadi pada pukul 06.30 WIB, dengan tanah yang ambrol mencapai ketinggian sekitar 3 meter. Kemudian, pada pukul 09.00 WIB, longsor kembali terjadi dengan ketinggian yang sama. Bahkan, pada pukul 14.00 WIB, tanah longsor melanda kembali dengan ketinggian 3 meter dan panjang 2 meter.

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, menyampaikan bahwa hujan deras menjadi dugaan utama penyebab tanah longsor tersebut. Kejadian ini menimpa poskamling dan sebagian kecil rumah warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa, namun fasilitas umum mengalami kerusakan yang memerlukan penanganan darurat.

Penanganan Darurat dan Langkah-Langkah Selanjutnya

BPBD telah melakukan penanganan darurat dengan pemasangan terpal sebagai langkah awal. Koordinasi dengan DPU (Dinas Pekerjaan Umum) juga telah dilakukan untuk mengirimkan alat berat, seperti backhoe, guna membersihkan sisa-sisa material longsor yang menutup saluran dan jalan. Alamat lokasi pembersihan adalah di Jalan Karonsih Timur Raya 4 RT07/RW 05, Ngaliyan.

Menurut Endro, kerusakan sementara tercatat pada poskamling dan sebagian bangunan warga. Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Ini menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat yang sedang dilaksanakan.

Laporan Bencana Tanah Longsor di Wilayah Lain

Sebelumnya, bencana tanah longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kelurahan Tandang, Kelurahan Bulusan, dan Perumahan Mountain View. Kejadian ini menambah catatan kelam terkait ancaman bencana alam di Kota Semarang.

Peringatan dari Wali Kota Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah memberikan peringatan kepada dinas-dinas terkait untuk menjaga tata kelola ruang dan memastikan saluran-saluran air berfungsi optimal. Ini menjadi langkah penting mengingat intensitas hujan yang tinggi.

“Ita,” sapaan akrab Wali Kota Semarang, menekankan pentingnya menjaga saluran air agar tidak mengalami masalah. Terutama di daerah rawan longsor atau di tebing, di mana hujan dapat menyebabkan tanah erosi dan akhirnya menimbulkan longsor.

Kesiapan Kota Semarang Menghadapi Risiko

Meskipun Kota Semarang memiliki pemetaan daerah rawan bencana, seperti risiko banjir di bagian bawah dan potensi tanah longsor di daerah perbukitan seperti Candisari dan Gajahmungkur, langkah-langkah penanganan telah disiapkan. Pihak berwenang telah menyusun skema penanganan untuk mengatasi potensi bencana tersebut.

Dengan kerjasama antara berbagai pihak terkait, diharapkan kota ini dapat lebih siap menghadapi risiko bencana alam, menjaga keselamatan warganya, dan meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi. Semua pihak diharapkan terus bekerja sama agar kesiapsiagaan dan penanganan bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif di masa mendatang.

Also Read

Bagikan: