Bendungan Jragung, Solusi Air Baku dan Irigasi di Jawa Tengah

yohanes

Bendungan Jragung, Solusi Air Baku dan Irigasi di Jawa Tengah

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang membutuhkan pasokan air yang cukup untuk kebutuhan baku dan pertanian. Untuk itu, Kementerian PUPR terus berupaya membangun bendungan di berbagai wilayah di Jateng. Salah satu proyek bendungan yang sedang berlangsung adalah Bendungan Jragung yang terletak di Kabupaten Semarang.

Manfaat Bendungan Jragung

Bendungan Jragung memiliki kapasitas tampung sebesar 90 juta m3 air. Bendungan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, antara lain:

  • Menyediakan air baku untuk Kota Semarang (500 liter/detik), Kabupaten Grobogan (250 liter/detik), dan Kabupaten Demak (250 liter/detik).
  • Menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
  • Mengendalikan banjir yang sering terjadi di musim hujan.

Selain itu, bendungan ini juga akan meningkatkan volume tampungan air di Jateng, sehingga dapat menjaga ketersediaan air irigasi untuk lahan pertanian. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan produktivitasnya dengan melakukan tanam 2-3 kali setahun, dibandingkan hanya satu kali tanam sebelumnya.

Progres Pembangunan Bendungan Jragung

Pembangunan Bendungan Jragung dimulai pada pertengahan tahun 2021, setelah kontrak ditandatangani pada akhir tahun 2020. Proyek ini dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air. Proyek ini merupakan kelanjutan dari pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Randugunting di Kabupaten Blora yang telah selesai.

Pembangunan Bendungan Jragung terbagi menjadi tiga paket pekerjaan, yaitu:

  • Paket I: pekerjaan galian dan timbunan main dam , perlindungan tebing, drilling dan grouting. Paket ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar. Progres fisik hingga 11 Januari 2023 mencapai 14,14%.
  • Paket II: pekerjaan galian dan timbunan main dam , perlindungan tebing, drilling dan grouting. Paket ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar. Progres fisik hingga 11 Januari 2023 mencapai 24,97%.
  • Paket III: pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway), dan pekerjaan lain-lain seperti bangunan fasum dan relokasi SUTET 500kV. Paket ini dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp735,9 miliar. Progres fisik hingga 11 Januari 2023 mencapai 25,68%.

Untuk mempercepat pembangunan, metode konstruksi yang digunakan adalah paralel, yaitu pekerjaan yang berbeda dapat dilakukan secara bersamaan tanpa harus menunggu pekerjaan sebelumnya selesai. Misalnya, proses timbunan tubuh bendungan sudah dimulai tanpa harus menunggu terowongan pengelak sungai selesai. Untuk menghindari genangan air, aliran sungai dialihkan sementara dengan dibuatkan sudetan sungai.

Pembangunan Bendungan Jragung ditargetkan selesai pada tahun 2024. Diharapkan, bendungan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya di bidang air baku dan irigasi.

Also Read

Bagikan: