Pelestarian Naskah-Naskah Bersejarah di Demak

Bagas Prayudho

Pelestarian Naskah-Naskah Bersejarah di Demak

Di tengah kemajuan digital, Dinas Arpus Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak berkolaborasi dalam sebuah misi mulia: menyelamatkan naskah-naskah kuno yang tersimpan di Kabupaten Demak. Mereka mengambil langkah proaktif dengan menyisir komunitas lokal, mendata dan mengidentifikasi naskah-naskah tersebut, serta mengonversinya ke format digital.

Tim Penelusuran Naskah Kuno

Dipimpin oleh Agung Hidayanto, tim dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Demak telah berhasil menemukan 18 naskah berharga dari berbagai pesantren di kota ini. Naskah-naskah ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga spiritual, mengingat isinya yang berkaitan erat dengan ajaran Islam.

Proses Pendataan dan Digitalisasi

Kegiatan pendataan dan digitalisasi dilaksanakan selama tiga hari penuh, dari tanggal 6 hingga 8 Maret 2023. Tiga pustakawan terampil, A Budi Wahyono, Ipuk Wahyu Utami, dan M Syaiful Alam, bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap detail dari naskah-naskah ini tercatat dengan akurat.

Koleksi Naskah dari Pesantren dan Individu

Naskah-naskah ini berasal dari empat pondok pesantren dan satu koleksi pribadi. Dari Ponpes Ad Dimyatiyah di Desa Wonosekar hingga koleksi Gus Sholah di Desa Margolinduk, setiap naskah menceritakan kisahnya sendiri tentang masa lalu yang kaya akan pengetahuan dan kebudayaan.

Era Penulisan dan Bahan Naskah

Sebagian besar naskah ini ditulis pada abad ke-19, menggunakan kertas Eropa berkualitas tinggi dan kertas daluwang tradisional. Keaslian tulisan tangan pada naskah-naskah ini menambah nilai dan keunikan mereka.

Isi Naskah dan Pentingnya bagi Pesantren

Naskah-naskah ini berisi teks-teks klasik Islam, termasuk Kitab Tafsir Jalalain dan Kitab Ihya’ Ulumuddin. Beberapa di antaranya bahkan dihiasi dengan iluminasi yang indah, seperti mushaf dari Ponpes Al Ishlah, Tembiring, Demak.

Naskah Tarekat Naqsabandiyah

Salah satu naskah yang paling menarik adalah tentang ajaran tarekat Naqsabandiyah, yang disimpan di Ponpes Hidayaturrahman. Naskah ini memberikan wawasan tentang tradisi spiritual yang mendalam dan pengaruhnya yang luas.

Dengan upaya ini, Dinas Arpus Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak tidak hanya menyelamatkan warisan budaya, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengakses dan mempelajari naskah-naskah berharga ini. Pelestarian naskah kuno bukan hanya tentang memelihara sejarah, tetapi juga tentang menjaga api pengetahuan yang telah lama menyala di hati masyarakat Indonesia.

Also Read

Bagikan: