Lahan produktif adalah fondasi bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Di tengah gemuruh perkotaan, Kota Semarang menunjukkan komitmen untuk menjaga ketersediaan lahan produktif. Meskipun kita hidup
Lebaran, momen yang dinantikan oleh banyak orang. Saat kita bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan menikmati hidangan lezat bersama keluarga. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada satu hal
Bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah, biasanya menjadi momen ketenangan dan introspeksi bagi banyak orang. Namun, di Semarang, fenomena kreak—sebutan untuk gangster remaja—tetap mengguncang warga.
Semarang, 30 Maret 2024 – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengambil tindakan tegas dengan menyegel sejumlah tempat hiburan di Kota Semarang. Mengapa? Mari kita telusuri lebih dalam
Bulan Ramadhan telah tiba, dan suasana religius mengisi udara. Di tengah semarak ibadah dan ketaatan, Kota Semarang menghadapi tantangan dalam menjaga ketertiban dan menghormati aturan
Kota Semarang, yang dikenal dengan pesona kota pelabuhan dan budaya yang kaya, telah mengalami banjir berulang kali. Meskipun banjir seringkali dianggap sebagai bencana, namun di
Pada tanggal 17 Maret 2024, Trimulyo, sebuah kawasan di Semarang, mengalami banjir yang mengejutkan. Warga setempat terkejut melihat air meluap dan merendam rumah-rumah mereka. Namun,
Semarang, kota yang dulu dikenal sebagai “Venice of the East,” kini menghadapi tantangan yang tak kalah dramatis: banjir. Setiap musim hujan, air mengganas dan membanjiri
Setelah hujan deras yang mengguyur kota Semarang, kita berharap langit akan bersahabat dan membiarkan matahari bersinar. Namun, sayangnya, realitas di lapangan tidak selalu sesuai dengan
Kita seringkali terburu-buru dalam rutinitas sehari-hari. Namun, apakah kita pernah berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya telah berkontribusi untuk menjaga keselamatan di