Tips Mencegah DBD di Musim Hujan, Warga Jepara Harus Waspada

Inggrid Hapsari

Tips Mencegah DBD di Musim Hujan, Warga Jepara Harus Waspada

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, nyeri sendi, ruam, mual, muntah, dan perdarahan. Jika tidak segera ditangani, DBD dapat berakibat fatal.

Data Kasus DBD di Jepara

Menurut data dari aplikasi DBD Elektronik, terdapat 139 kasus DBD di Kabupaten Jepara selama empat minggu pertama tahun 2024 (1-27 Januari). Dari jumlah tersebut, 18 orang dinyatakan positif DBD dan satu orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Eko Cahyo Puspeno, mengatakan bahwa jumlah laporan KDRS (Kewaspadaan Dini Rumah Sakit) ada 139 kasus. Sebanyak 120 orang baru memiliki gejala DBD, sedangkan 18 orang sudah positif DBD dan satu orang meninggal.

Eko juga memprediksi bahwa puncak kasus DBD di Kabupaten Jepara akan terjadi pada bulan Februari 2024. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan upaya pencegahan dengan rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus.

Cara Mencegah DBD dengan 3M Plus

Untuk mencegah DBD, masyarakat harus melakukan PSN dengan menerapkan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras tempat penampungan air secara berkala, minimal seminggu sekali, untuk menghilangkan jentik nyamuk.
  • Menutup rapat tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, gentong, dan drum, untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.
  • Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti botol, kaleng, dan ban, atau membuangnya ke tempat sampah tertutup, untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk.

Selain 3M, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan sebagai poin Plus, yaitu:

  • Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, seperti serai, lavender, kemangi, dan geranium, di sekitar rumah atau di pot.
  • Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, seperti kulkas, dispenser, dan mesin cuci, untuk memastikan tidak ada genangan air yang menjadi sarang nyamuk.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan guppy, ikan lele, dan ikan mas, di kolam, bak, atau tempat penampungan air lainnya.
  • Menggunakan obat anti nyamuk, seperti lotion, spray, atau krim, pada tubuh, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau di malam hari.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, terutama di tempat-tempat umum, seperti saluran air, selokan, parit, dan taman, untuk menghilangkan sampah dan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, untuk mencegah nyamuk bersembunyi di dalamnya.
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, seperti kolam hias, vas bunga, dan pot tanaman, untuk membunuh jentik nyamuk.
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, untuk menghindari genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Tindakan Jika Mengalami Gejala DBD

Saat musim hujan seperti sekarang ini, penyebaran DBD sangat cepat. Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, nyeri sendi, ruam, mual, muntah, dan perdarahan, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Jangan menunda atau mengobati sendiri, karena dapat memperburuk kondisi.

Also Read

Bagikan: